Sunday, December 23, 2012


RUMAH TURI

" Ticket..done, tapi...hmmm " gumamku, masih ada satu lagi tugas yang belum selesai.. nyari hotel. Ya ampuun .. justru tugas ini yang bikin aku pusing karena ini pertama kalinya aku ke Solo jadi belum tau medan niy. Hihihi sebenernya mau ke Solo atau Medan ya..

Semakin deket hari keberangkatan semakin sering aku browsing dan udah pasti semakin pusing. Nyari lewat hotel agent juga tetep bingung karena memang belum begitu banyak hotel yang ada disana pada waktu itu dan karena aku ingin menginap di hotel yang harganya gak terlalu mahal tapi ok. Sampai suatu hari secara gak sengaja aku lihat website hotel ini. Dan begitu kubuka, aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama hihi suit..suit..ini dia hotel yang aku mau.


Dengan mengusung tema eco-friendly, hotel ini menjadi hotel yang unik terutama untuk kota Solo. Berada di lingkungan perumahan jl Turisari dan berada agak masuk ke dalam sehingga tidak terlalu bising namun tetap berlokasi di tengah kota Solo, sangat dekat dengan Solo Paragon. Dengan dijemput oleh shuttle car milik hotel, aku langsung menuju ke hotel siang itu. Begitu sampai hotel yang tidak terlalu besar ini langsung terasa keintimannya dengan sambutan dari stafnya yang ramah. Nuansa hijau penuh pepohonan terlihat disana-sini, atmosfer minimalis dengan sentuhan jawa begitu kental terasa disetiap ruang. Check-in di meja resepsionis yang gak terlalu besar tapi bersih dan nyaman membuat kesan tersendiri, jadi gak sabar pingin buru-buru liat kamarnya.
So far.. kesan pertamaku berada di solo sangat baik, semoga seterusnya baik juga niy...dengan mematok harga +/- Rp. 450.000,- ( pada waktu itu ) untuk kamar deluxe aku merasa gak terlalu mahal dan masih sesuai dengan kocekku. Kamarku letaknya gak jauh dari resepsionis dengan tempat duduk kayu bergaya jawa diletakkan diluar pintu. Sedangkan pemandangan diluar kamar langsung menghadap ke dining room dan taman yang sejujurnya aku gak ngerti juga apa bisa dibilang taman karena bentuknya yang beda. Denger-denger dari staf mereka, katanya seluruh dinding hotel yang  berwarna coklat itu bukan berasal dari cat dinding biasa melainkan dari genteng yang ditumbuk.
Memasuki kamar..aduh..gak bisa ngomong deh, pokoknya aku gak nyesel deh udah milih hotel ini. Penataan kamar yang minimalis dengan dominasi elemen kayu untuk furniture, lantai dsb sangat berkesan alami sesuai dengan tema hotel ini. 


Liat deh gambar diatas...any comment? Bagus kan ? Keliling kamar ngecek sana-sini seperti biasa abis itu rebahan deh...mau ngerasain sebentar kasurnya empuk apa gak..hihi padahal sih emang agak ngantuk. Dengan remote tv ditangan, betulin posisi bantal sedikit wuiiih surga dunia banget deh. Tapi surga itu gak bisa lama-lama ngerasainnya soal tiba-tiba perutku langsung kriuuk..kriuukk..langsung buyar semua rasa kantuk dan jadi inget kalo belum makan siang. Buru-buru deh ganti baju trus jalan cari makan. FYI dengan letak hotel yang strategis apalagi kota Solo luasnya juga gak besar jadi kemana-mana deket dan bisa naik becak aja. Melewati siang sampai malam hari dengan keliling kota Solo akhirnya aku pulang ke hotel. Mandi dan nonton tv lagi, karena sudah larut matapun udah gak mau diajak kompromi akhirnya aku matiin lampu dan tidur.

Bangun pagi, sarapan udah nunggu. Mandi dan ganti baju aku langsung ke tempat sarapan. Ruangannya cukup besar ditata dengan sangat apik, meja makan dan kursi yang tidak sama satu dengan lainnya dan di salah satu sisi ruangan diletakkan rak-rak buku.
Sedangkan di sisi lain tampak dapur bersih yang di depannya diletakkan meja panjang tempat mereka meletakkan makanan yang juga disertai dengan kursi-kursi tinggi layaknya kursi bar. Sesuai dengan komitmen mereka dengan eco-friendly nya, maka untuk menghemat energi mereka meletakkan lampu LED ukuran kecil di seluruh langit-langit tempat makan yang mungkin jumlahnya ratusan.

Jenis makanan yang pasti mereka sajikan selama aku berada disana adalah nasi gudeg. Tapi ada juga menu sarapan seperti American Breakfast yaitu roti dengan berbagai macam selai dan toaster untuk memanggang. Hari-hari berikutnya selama aku berada di Solo benar-benar nyaman banget. Ternyata memang Bpk. Jokowi ex-walikota Solo telah membuat Solo menjadi kota yang sangat berbeda, geliatnya sangat terasa. Kota ini sangat nyaman, tentram tapi terus berbenah tanpa merusak tatanan dalam masyarakatnya yang tetap mengacu pada kesultanan Surakarta.

Keep moving..Solo. Mungkin suatu hari nanti aku akan menghabiskan masa tuaku di kota ini.


3 comments:

  1. penginapan yang bagus rupanya........ditunggu blusukan ke desa-desa di solo ya....kayak Jokowi..blusukan di kampung jakarta.....good...

    ReplyDelete
  2. Ditunggu artikel2 perjalanan berikutnya yaaa...

    ReplyDelete