kisah ini special diperuntukkan untuk Ibuku tercinta....
PRECIOUS JOURNEY
Terkadang suatu perjalanan itu terasa sangat bernilai pada saat kita tidak pernah membayangkan bahwa hal itu akan terjadi. Perjalanan yang dekat ataupun jauh, ke tempat yang sudah pernah ataupun belum tetap akan sangat berharga bila kita melewatinya bersama seseorang yang sebenarnya sangat dekat tapi terasa jauh. Dan inlah kisahnya.....
Ibuku saat ini telah berusia 72 tahun, beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 orang anak dan 3 orang cucu. Keseharian beliau hanyalah berada di rumah dan tidak ada aktifitas diluar rumah kecuali sesekali pergi bersama pembantu kami yang selalu pulang hari. Namun demikian beliau tetaplah orangtua yang semangat hidupnya tidak pernah surut dan kesehatan beliau yang selalu dijaga...Alhamdulillah
Nah saat ini pembantuku pulang kampung, biasanya dia akan libur selama 2 minggu. Brati ibuku akan berada dirumah sendirian. Akhirnya daripada di kantor juga aku gak konsen kerja karena khawatir, aku mutusin untuk ambil cuti 4 hari dengan maksud untuk nemenin ibuku dirumah. Saat ibuku tau kalo aku gak masuk kantor dengan sangat mendadak beliau ngajak aku untuk pergi ke luar kota. Jogja adalah kota yang dipilih beliau. Sebenernya agak repot juga kalo pergi keluar kota mendadak begini walaupun semua fasilitas sekarang udah dipermudah. Dan bener aja dari mulai tiket sampe dengan penginapan susah sekali. Tambah susah karena mungkin berdekatan dengan 1 Muharram dan satu hal lagi aku harus mencari penginapan yang lokasinya gak jauh dari Malioboro, sedangkan biasanya kalo kondisi seperti ini penginapan yang deket pusat kota udah full....hmmm tuing tuiiing...pusing.
Alhamdulillah akhirnya dapet juga. Tiket dan penginapan..done, tinggal packing karena jadwalnya besok jam 10.30 kita berangkat. Aku terbiasa dengan perjalanan yang semuanya sesuai mauku atau kalo pergi bersama teman ya kita discuss dulu kira-kira akan kemana aja kita selama pergi. Tapi kali ini rasanya dari awal aku harus switch pikiran dan egoku untuk mengenyampingkan semua kebiasaanku itu dan mendahulukan kepentingan Ibuku.
Dari awal kluar rumah EGO MODE langsung diganti menjadi BAKTI MODE...dari mulai hal yang kecil sampe yang besar..mungkin buat banyak orang itu adalah hal sepele yang biasa dilakukan tapi bagiku itu adalah hal yang besar, bukan karena tidak maunya aku melakukan hal itu tapi lebih karena jarangnya kesempatan itu terjadi padaku. Entah kenapa dalam beberapa tahun terakhir ini hubunganku dengan ibuku sangat renggang dan kitapun hampir tidak pernah lagi jalan berdua..beliau lebih memilih pergi dengan kakakku.
Setibanya kami di jogja kami langsung menuju ke hotel walaupun belum bisa check in tapi at least kita bisa nitipin bagasi dulu. Hari pertama kami banyak menghabiskan waktu hanya dengan bolak balik ke Malioboro karena ibuku suka skali shopping. Kita sempet makan siang lesehan di sana dan untungnya harganya juga gak di "ketok" seperti yang sering kita denger. Keesokan harinya kita berangkat ke Solo menggunakan mobil sewaan. Sebenernya aku agak bingung mau ngajak mama kemana karena beliau gak suka jalan-jalan ke tempat wisata hanya ke tempat makan dan tempat shopping dan satu hal lagi beliau juga gak suka batik sementara di kedua kota ini kan pusatnya batik. Di Solo juga gak kemana-mana cuman ke pasar Klewer makan nasi pecel dan abis itu ke PGC tapi itu juga gak beli apa-apa.
Sebenernya perjalanan ini cukup melelahkan dan juga antara kesel dan bosen campur aduk, karena biasanya kalo aku jalan-jalan balik ke kamar baru malam hari karena terbiasa jalan-jalan ke semua tempat tapi tidak kali ini. Tapi entah kenapa walaupun aku kesel aku sangat bisa meredam itu semua, aku tetap melayani ibuku dengan sabar dan menuruti semua kemauannya. Tanpa disadari aku pun mulai memperhatikan ibuku dengan segenap hati dan perasaan, rasanya aku jadi terharu dan amat bersyukur. Karena disaat beliau sudah berumur tapi beliau masih kuat dan sehat dan akupun bersyukur karena aku masih dikasih kesempatan untuk bisa pergi dengan beliau.
Sebenernya perjalanan ini cukup melelahkan dan juga antara kesel dan bosen campur aduk, karena biasanya kalo aku jalan-jalan balik ke kamar baru malam hari karena terbiasa jalan-jalan ke semua tempat tapi tidak kali ini. Tapi entah kenapa walaupun aku kesel aku sangat bisa meredam itu semua, aku tetap melayani ibuku dengan sabar dan menuruti semua kemauannya. Tanpa disadari aku pun mulai memperhatikan ibuku dengan segenap hati dan perasaan, rasanya aku jadi terharu dan amat bersyukur. Karena disaat beliau sudah berumur tapi beliau masih kuat dan sehat dan akupun bersyukur karena aku masih dikasih kesempatan untuk bisa pergi dengan beliau.
Keesokan harinya adalah hari terakhir kami di jogja karena flight kami sore hari maka kami masih sempat sarapan di pasar bringharjo. Abis sarapan kami sempetin untuk masuk ke dalam pasarnya dan membeli sedikit oleh- oleh agaiiiin walaupun sebenernya koper udah gak cukup. Balik ke hotel dan packing dan sempet rebahan sebentar untuk kemudian siap-siap berangkat ke airport.
Perjalanan pun selesai. Apa siy yang biss dipetik dari cerita yang sederhana dan gak menarik ini? Jawabnya...banyak.
Cobalah kita mulai merenungkan apa arti ibu dalam hidup kita. Seberapapun besarnya perbedaan antara kita dengan ibu, pertengkaran yang sering timbul, ketidak cocokan sifat sikap yang sering menjadi bumbu penyedap dalam hubungan kita namun beliau adalah tetap ibu kita, berbaktilah selagi masih ada kesempatan.... Love u mom